"Insya Allah jikalau hidup kita penuh manfaat dengan tulus ikhlas, maka kebahagiaan dalam bergaul dengan siapapun akan terasa nikmat, karena tidak mengharapkan sesuatu dari orang lain melainkan kenikmatan kita adalah melakukan sesuatu untuk orang lain. Semata karena Allah SWT.”(AA Gym)
Bisa jadi kamu, aku, atau yang lainnya sudah menemukan seseorang yang sempurna dan bisa menjadi "the One". Sayang, ternyata dia sudah punya pasangan/kekasih bahkan sudah menikah. oh, tidak, cinta pun bertepuk sebelah tangan. Hiks.
Lantas kamu, aku, atau yang lainnya mengalami hal-hal yang mirip seperti itu mengatakan:
sakit yang paling dahsyat adalah mencintai seseorang tetapi tak berbalas, atau
sakit yang paling dahsyat adalah hanya mencintai seseorang tetapi tak bisa memiliki, atau sakit yang paling dahsyat adalah kehilangan orang yang dicintai. Hadeww, hare gene... kek ga ada orang lain aja, masih banyak di luar sana menanti kehadiranmu, kawan, jika pintu satu tertutup, masih ada pintu lain yang terbuka untukmu, surga itu punya banyak pintu, ayooo..semangat.
Memaksanya dengan segala cara agar dia mau menjadi pasangan/kekasihmu jelas bukan cara bijak. "Memaksa? Engga gue banget, dech". Jadi saat kasus semacam ini menimpa, apa yang sebaiknya dilakukan?
1. Yakinkan diri, benarkah kamu mencintainya dan yakin dialah jodohmu? Karena jika menginginkannya hanya untuk alasan nafsu, “menculiknya” dari suatu hubungan adalah perbuatan kotor.
2. Tak masalah untuk kamu jujur kepadanya, tapi jangan disampaikan dengan cara mengancam. Akui perasaanmu, tetapi cobalah untuk menghindari kata-kata seperti, "Jika aku tidak bisa memiliki kamu, maka tidak ada seorang pun juga yang boleh memilikimu (sambil tertawa gila)".
3. Setelah bola berada di tangannya, beri dia waktu dan ruang untuk memutuskan apakah akan kembali ke pangkuan kekasihnya atau merajut cinta bersamamu. Dan satu hal, kamu harus membiarkannya membuat keputusan sendiri. Jangan memakai cara-cara kotor seperti berbohong soal kekasihnya.
4. Jika "cinta sejati" mu akhirnya kasihan padamu dan memutuskan untuk memberimu kesempatan, berikan dia waktu untuk beradaptasi dengan iklim hubungan yang baru. Jika dia benar-benar adalah “the One” bagimu, maka ia pantas untuk ditunggu.
5. Dalam beberapa kasus, apa yang membuat dua orang terpisah adalah apa yang menarik mereka bersama-sama. Kendala ini memungkinkanmu untuk berfantasi bagaimana memiliki hubungan yang sempurna (seperti cerita romansa Romeo dan Juliet, meski caranya tidak disarankan yakni dengan bunuh diri). Sekali kendala itu dihapus, realitas bisa berubah menjadi lebih baik. Namun ingat, berhati-hatilah pada apa yang kita inginkan.
6. Jika memang bukan milikmu, bukan jodohmu, ya sudah, tinggalkan, jangan buang energimu hanya memikirkan dia aja. Masih banyak yang menanti di luar sana, percayalah, Allah sudah menjamin, bahwa kita manusia hidup berpasang-pasangan, sak apes-apese yo... jika belum menemukannya di dunia, insya Allah akan menemukannya nanti di akhirat. amin. Berpikirlah positif, karena kehendak Allah itu sesuai dengan prasangka hamba Nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar