Jumat, 07 September 2018

Autobiography

*“Autobiografi”*
Menjadi Lebih Baik

📝 Namaku Noor Khomsah, aku dilahirkan di Rumah Sakit Umum Daerah di sebuah kota kecil yang bernama Kota Kudus pada Hari Rabu Pahing, tanggal 22 Juli 1976. Keluarga besarku memanggilku Nunung sebagai nama kecilku. Di kala aku menyukai dunia maya, aku dikenal dengan nama Ocha, hingga pada akhirnya nama panggilan ini telah menjadi nama panggilan di dunia nyata.
📝 Aku adalah anak pertama, buah cinta dari  perkawinan pasangan suami istri bernama Bapak Suhadi dan Ibu Chumaijah.
📝 Bapakku bekerja sebagai wiraswasta, tepatnya adalah seorang pedagang kecil yang berjualan pakaian jadi di Pasar Gajah, Demak, sebuah lapak kecil peninggalan kakekku yang dulu digunakan untuk berjualan sarung selepas menjadi tentara veteran di masa lalu.  Sedangkan ibuku bekerja sebagai penjahit rumahan di rumah kecil kami yang berlantai tanah. Saat ini kedua orang tuaku telah kembali ke haribaan Ilahi. Ibuku meninggal dua puluh delapan tahun yang lalu karena sakit kanker dubur, sedangkan bapakku baru tujuh bulan yang lalu meninggal karena sakit jantung yang disebabkan karena faktor usia.
📝 Aku sementara ini tinggal di kota kelahiranku bersama adik kandung perempuanku, Yuni Nilam Cahya dan kedua anak perempuannya yang cantik-cantik bernama Sekar dan Alin. Aku juga bekerja di kota kelahiranku sebagai PNS Pusat di sebuah instansi pemerintah yang menjadi mesin utama pencari penerimaan negara. Namun, secara yuridis, aku adalah warga Kota Bekasi akibat pernikahanku dengan suamiku yang saat ini bekerja di instansi pemerintah yang berada di Bandara Soekarno Hatta.  Hampir setiap minggu, aku pulang ke Kota Bekasi karena kondisi suamiku terkini  masih dalam pemulihan dari sakit yang menyerang organ bagian dalam.
📝 Sejak kecil, aku suka sekali membaca, karena terlalu asyik membaca, orang tuaku sering memarahiku karena aku tidak ingat waktu untuk membantu orang tua. Suatu hari aku tak mengindahkan perintah orang tuaku hingga akhirnya Bapakku berkata dengan galak, "Makan tuch buku. " Aku tersentak kemudian bergegas melipat buku itu dan mengerjakan perintah orang tuaku. Peristiwa di masa kecilku ini benar-benar tak terlupakan dan berkesan hingga saat ini.
📝 Kemarahan orang tuaku kala itu bukan karena mereka tak menyukai hobiku, tetapi mereka menginginkan aku agar bisa membagi waktu dengan bijak, agar aku bisa menjadi sosok yang lebih baik dan bermakna di mata dunia.
Begitu banyaknya kenangan masa laluku yang menjadi ibroh yang tak bisa kuceritakan seluruhnya, agar ada hikmah yang bisa dipetik.
Biarlah kali ini sebagian kusimpan dan menjadi rahasiaku, bukan karena aku pemalu, bukan pula meragu, lebih karena aku tak mau kisahku utuh dikonsumsi publik.

Kereta Malam Tawang Jaya Premium, dalam perjalanan Semarang - Bekasi, 07 September 2018

Rabu, 27 September 2017

Kerja Keras, Kerja Cerdas, Kerja Ikhlas, Kerja Tuntas

Inspirasi pagi kali ini kita mengingat kembali info dalam dunia kerja yang kita kenal dengan istilah: kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, kerja tuntas. Berikut ini definisi kerja-kerja tersebut.

Kerja Keras adalah bekerja dengan sungguh-sungguh, sekuat daya dan tenaga, penuh semangat, pantang menyerah, untuk mencapai hasil terbaik, terlalu fokus pada pekerjaan, hingga tak punya waktu dan energi lagi untuk melakukan kegiatan yang lain. Dan biasanya kerja keras ini hanya mengandalkan otot.
Kerja Cerdas adalah kerja yang tidak hanya mengandalkan otot, namun juga menggunakan otak, bisa berpikir kreatif dan inovatif, untuk mendapatkan hasil yang maksimal dengan waktu yang efektif, sehingga masih memiliki waktu dan energi untuk melakukan kegiatan atau pekerjaan yang lainnya. Dan biasanya kerja cerdas ini dimiliki oleh kaum intelektual atau ilmuwan. Jadi, bekerja cerdas adalah pandai melihat peluang, memperhitungkan risiko dan mampu mencari solusi dalam penyelesaiannya.
Kerja Ikhlas adalah bekerja dengan hati, dengan niat yang tulus semata-mata untuk ibadah dan mencari keridhaan Sang Pencipta, sehingga jika akhirnya berhasil maka kita akan lebih bersyukur dan jika tidak berhasil, maka kita tidak akan kecewa, karena semuanya sudah diatur oleh yang Kuasa, kita tinggal berusaha dan berdo'a. Jadi, jika kita bekerja dengan ikhlas, maka kerja kita bernilai ibadah dan ada ganjaran pahala buat kita.
Kerja Tuntas adalah bekerja dengan semangat, sampai selesai dan tidak setengah-setengah. Seberapa pun banyaknya pekerjaan kita, harus kita selesaikan sampai akhir (finish), sehingga semua pekerjaan kita memperoleh hasil yang sukses.
 
Jika kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, kerja tuntas, digabungkan menjadi satu, maka akan mencapai keberhasilan. Sebab, tanpa kerja keras, kerja cerdas tak akan berhasil, begitupun bila tak ada keikhlasan dalam bekerja sama saja dengan sia-sia dan jika kerja tidak tuntas, mana bisa berhasil?
Jadi, jika kita ingin sukses, maka bekerjalah dengan penuh semangat, gunakan akal dan ilmu dalam bekerja dan bekerja sampai tuntas serta penuh keikhlasan, dengan begitu seberat apa pun pekerjaan kita, pasti akan terasa ringan serta berhasil dengan baik dan optimal/maksimal.
 
Itulah pembahasan tentang kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, kerja tuntas, semoga bermanfaat.
 

Rabu, 22 Maret 2017

Senam Otak / Senam Pintar / Brain Gym

Mendengar kata senam biasanya yang melintas di pikiran kita adalah olahraga yang menggunakan gerakan-gerakan tertentu, untuk menjaga kesehatan dan kebugaran. Senam tidak hanya baik bagi kesehatan, tapi juga untuk mengoptimalkan kerja otak dan meningkatkan konsentrasi , seperti yang dinyatakan situs helpguide.org.
Namun berbeda dengan gerakan senam pada umumnya, senam otak atau brain gym yang diperkenalkan oleh Paul E. Dennison, Ph.D., dan Gail E, Dennison ini menggunakan gerakan-gerakan tangan sederhana.
Menurut Cecilia Koester dari movementbasedlearning.com, aktivitas ini berfungsi untuk menstimulasi fungsi otak, melancarkan peredaran darah ke otak, dan membantu meningkatkan daya ingat.

Nah, untuk inspirasi pagi kali ini, yuk kita ikuti 5 cara melakukan senam otak  yang mudah dan sederhana berikut ini, yang diambil dari situs gelombangotak.co.id.

1. Letakkan kedua telapak tangan di depan dada, lalu renggangkan kelima jari tangan. Lekatkan ujung-ujung jari tangan kanan dan kiri, namun usahakan kedua telapak tangan tidak menempel. Selanjutnya gerakkan ibu jari kanan dan kiri memutar ke depan dan ke belakang secara bergantian, seperti gerakan mengayuh sepeda. Lakukan semakin lama semakin cepat selama beberapa waktu. Lanjutkan pada jari-jari lainnya.
2. Kembali posisikan kedua telapak tangan di depan dada, kemudian renggangkan telapak tangan kanan, sedangkan tangan kiri membentuk pistol. Arahkan jari telunjuk tangan kiri ke telapak tangan kanan, lakukan sebaliknya dengan telapak tangan kanan yang menunjuk ke telapak tangan kiri yang merenggang. Lakukan secara bergantian dan semakin lama semakin cepat.
3. Posisikan telapak tangan kanan di atas kepala dan telapak tangan kiri di atas perut. Lakukan gerakan tangan kanan menepuk rambut, sedangkan tangan kiri melakukan gerakan memutar di atas perut secara bersamaan selama beberapa waktu. Lakukan bergantian dan usahakan semakin lama gerakan semakin cepat.
4. Ambil posisi duduk kemudian letakkan kedua telapak tangan di atas paha. Kepalkan telapak tangan kanan dan lakukan gerakan memukul paha. Secara bersamaan, biarkan telapak tangan kiri menghadap ke paha dan lakukan gerakan maju mundur seperti mengelus. Lakukan bergantian, semakin lama semakin cepat.
5. Posisikan kedua tangan lurus di depan dada dan ujung jari telunjuk kanan dan kiri menunjuk ke depan. Telunjuk kanan memutar membentuk lingkaran, sedangkan telunjuk kiri memutar membentuk kotak dengan bersamaan. Lakukan secara bergantian dan semakin lama semakin cepat.

Ada pun visualisasinya langsung dapat dipraktekkan oleh hampir semua kalangan dan silakan lihat video yang tersedia di you tube (Catatan: saat inspirasi pagi, semua yang hadir mengikuti gerakan yang dicontohkan oleh Pemateri).

Itulah 5 gerakan yang menginpirasi pagi ini, apabila dilakukan secara rutin, dapat meningkatkan konsentrasi, fokus, dan meningkatkan memori otak/mengurangi pikun. Selamat mencoba semoga bermanfaat.

Rabu, 31 Juli 2013

Kita Menuai Sesuatu yang Kita Tanam

Menanam Kebaikan
ü  Jika kita menanam kejujuran, kita akan menuai kepercayaan.
ü  Jika kita menanam kebaikan, kita akan menuai persahabatan.
ü  Jika kita menanam kerendahhatian, kita akan menuai keagungan.
ü  Jika kita menanam kegigihan, kita akan menuai kemenangan.
ü  Jika kita menanam pertimbangan, kita akan menuai keselarasan.
ü  Jika kita menanam kemaafan, kita akan menuai keberhasilan.
ü  Jika kita menanam keterbukaan, kita akan menuai kedekatan.
ü  Jika kita menanam kesabaran, kita akan menuai perbaikan.
ü  Jika kita menanam keimanan, kita akan menuai keajaiban.

Menanam Keburukan
ü  Jika kita menanam kebohongan, kita akan menuai ketidakpercayaan.
ü  Jika kita menanam keegoisan, kita akan menuai kesepian.
ü  Jika kita menanam kesombongan, kita akan menuai kehancuran.
ü  Jika kita menanam kedengkian, kita akan menuai permasalahan.
ü  Jika kita menanam kekasaran, kita akan menuai pengucilan.
ü  Jika kita menanam ketamakan, kita akan menuai kerugian.
ü  Jika kita menanam prasangka, kita akan menuai permusuhan.
ü  Jika kita menanam kekhawatiran, kita akan menuai ketuaan.
ü  Jika kita menanam dosa, kita akan menuai hukuman.

Selasa, 30 Juli 2013

Sahabat

  • Persahabatan sejati layaknya arti kesehatan, nilainya baru kita sadari setelah kita kehilangan ia.
  • Sahabat sejati akan  tetap bersama kita, ketika kita merasa seisi dunia meninggalkan kita.
  • Jika seluruh sahabatku melompat dari suatu jurang, aku tak akan mengikuti mereka, aku akan berada di dasar jurang untuk menangkap mereka.
  • Ayahku selalu berkata, bila kamu memiliki banyak sahabat sejati, maka kau akan memiliki kehidupan yang indah.
  • Aku akan membimbingmu dan kau akan membimbingmu begitu sebaliknya, persahabatan adalah satu jiwa dalam dua raga.
  • Jangan kamu berjalan di depanku, aku tak dapat mengikutimu. Jangan kamu berada di  belakangku, aku tak bisa memimpinmu. Berjalanlah di sampingku, jadilah temanku.
  • Teman akan mendengarkan sesuatu yang kau katakan, Sahabat sejati akan mendengar sesuatu yang tidak kamu katakan.
  • Seorang sahabat adalah yang dapat mendengarkan lagu di dalam hatimu, dan menyanyikan kembali tatkala kau lupa akan bait-baitnya.
  • Semua orang belum tentu punya pacar,tetapi semua orang punya sahabat, berarti sahabat adalah teman dekat yang selalu ada pada saat kita susah.
  • Jangan pernah kita menanyakan sesuatu yang telah sahabat berikan kepada kita, tetapi kita harus menanyakan sesuatu yang telah kita berikan kepada sahabat kita.
  • Bersabarlah merawat pohon kebaikanmu, meski ulat “fitnah” menggerogoti rindang daunnya, jamur “cibiran” merusak keindahan batangnya dan “serangga” busuk menghabisi bunga cantiknya.
  • Seorang sahabat tidak akan menyembunyikan kesalahan untuk menghindari perselisihan, justru karena kasihnya ia memberanikan diri menegur apa adanya.
  • Sahabat yang baik adalah mereka yang mengisi kekuranganmu bukan mengisi kekosonganmu. seorang sahabat adalah kado yang kamu berikan kepada diri kamu sendiri.
  • Sahabat sebenar akan percayakan sahabatnya meskipun ia satu penipuan, malah dia masih boleh tersenyum meskipun ditipu lagi. Bukan melenting sebaliknya membenarkan apa saja yang diberitahu.
  • Teman akan memberimu senyuman, tetapi sahabat memberimu kebahagiaan.  Teman akan memberimu serangkai mawar, tetapi sahabat akan memberimu setangkai melati. Teman akan menikammu dari belakang, tetapi sahabat akan menamparmu dari depan. Teman akan menceritakanmu yang tak benar tentang diri mu tetapi sahabat akan tutup mulut dengan kesalahanmu.
  • Sahabat terbaik adalah dia yang dapat duduk berayun-ayun di beranda bersamamu, tanpa mengucapkan sepatah katapun, dan kemudian kamu meninggalkannya dengan perasaan telah bercakap-cakap lama dengannya.
  • Tak ada yang sempurna, sahabat pun pernah berbuat salah, tetapi kamu selalu temukan sebuah alasan tuk maafkan mereka.
  • Sahabat adalah mereka yang mampu mengeluarkan kemampuan terbaik yang ada dalam diri kamu. Mereka yang selalu berimu semangat.
  • Jika seorang teman dalam kesulitan, jangan mengganggunya dengan menanyakan apakah ada sesuatu yang dapat anda lakukan. Pikirkan sesuatu yang tepat dan melakukannya.
  • Sahabat adalah mereka yang tahu bahwa ada kesedihan di matamu ketika seluruh dunia percaya dengan senyum di wajahmu.
  • Sahabat adalah dia yang tahu apa yang dia miliki ketika bersamamu, bukan dia yang menyadari siapa dirimu setelah dia kehilanganmu.
  • Persahabatan itu ibarat satu kotak krayon, masing-masing memiliki warna yang berbeda, Tetapi coba jika dipadukan, mereka akan menampilkan warna yang indah bak sebuah pelangi.





Selasa, 28 Mei 2013

Mei 2006 v.s. Mei 2013

Hari Ahad di akhir Mei 2006 kembali aku ke Jakarta naik bus Nusantara Jurusan Kudus  - Lebak Bulus dari Terminal Kudus dengan tujuan kembali untuk bekerja. Masih ingat dalam benakku aku saat itu mengenakan kostum celana panjang hitam, baju kurung warna pink fanta motif kotak-kotak dengan garis warna hitam, jilbab hitam, jaket jeans hitam, sepatu hitam,  tas elizabeth warna hitam, tanpa make up. Dengan rasa percaya diri, aku duduk sesuai nomor yang ditunjukkan adik laki-lakiku yang mengantarku dengan motor hingga Terminal Kudus, kemudian mengantarku sampai di dalam bus.

Tak disangka, adikku yang kuliah di UMK mengenal seorang Bapak yang berada di bus itu,  mereka bersalaman sebentar, kemudian adikku pamit pulang, dan dibiarkan aku di dalam bus menunggu penumpang penuh dan bus akan segera diberangkatkan.

Di dalam bus itu, duduk di sebelahku seorang Bapak dari UMK yang menyatakan dirinya akan berkunjung ke DIKTI Depdikbud Pusat di Jalan Sudirman Jakarta. Di sela-sela kami sedang berkomunikasi, aku melihat ada yang naik ke dalam bus dan kemudian mencari tempat duduk. Bapak itu masih asyik bercerita, tiba-tiba, orang yang baru masuk bus dan sudah duduk di tempatnya menanyakan kepada kami mengenai nomor tempat duduk, dan menurut dia, posisi tempat duduk kami salah. Oleh karena itu, kami segera perbaiki posisi tempat duduk yang seharusnya dan akhirnya posisi dudukku yang seharusnya bersebelahan dengan orang baru masuk itu.

Alhamdulillah, akhirnya aku pindah dan bisa istirahat tanpa diganggu dengan pertanyaan Bapak di sebelahku tadi yang tak kuketahui siapa namanya.

Harapanku kali ini ternyata kandas, orang yang duduk di sebelahku itu mulai ajak bicara, yach, nasib.... 

Banyak sekali yang ia bicarakan dengan agak berat hati aku menjawab pertanyaannya. Yang biasanya dari Kudus hingga tempat makan sebelum masuk alas roban, aku tidur, kali ini aku tak bisa tidur demi menghargai ocehannya. Karena ia mendapatkan informasi tentang siapa aku, aku akhirnya balik bertanya tentang dia. 

Ia mengatakan bahwa ia bekerja di Depdikbud - Pustekkom, Ciputat. Aku baru dengar nama itu, hadeuh, ternyata aku banyak tak tahu ya tentang kantor pemerintahan yang satu ini, yang ia ceritakan tentang pekerjaannya. Sebelumnya ia pernah kerja di Udinus dan di Bali. Aku bisa pahami, apa yang ia ceritakan itu sepertinya tidak bohong.

Ia bercerita bahwa ia ikut mendaftar ujian CPNS dan ternyata lulus tanpa dipungut biaya apa pun seperti yang sering dibicarakan masyarakat pada umumnya. Karena lulus, ia berangkat ke Jakarta dan berpamitan dengan Ibunya mau cari kerja. Saat berpamitan itu, Ibunya tak mengetahui bahwa anaknya sudah mendapat pekerjaan. Tak lama setelah itu, ada kiriman surat ke rumahnya, setelah ibunya membca surat itu, barulah ibunya mengetahui bahwa anaknya diterima sebagai PNS di Jakarta. Ibunya tak menyangka anaknya yang nakal itu akhirnya menjadi PNS. Cerita yang menarik, tetapi mengapa ia cerita padaku ya? Entahlah, mungkin ia hanya ingin cerita saja.

Kemudian ia bertanya tentang riwayat pendidikanku, aku jawab jujur, dan ia pun menjawab dengan bahwa ia lulusan UDINUS Semarang dan dulu dari SMA 2 Kudus (sekarang SMA 1 Bae Kudus), SMP 1 Jekulo Kudus.

Tak disangka, ia melontarkan pertanyaan yang tak disukai wanita, ia bertanya aku lahir tahun berapa, aku tak langsung menjawabnya, aku ingin ia menebaknya, tebakannya meleset, aku beri jawaban yang sebenarnya. Aku balik tanya ia lahir tahun berapa?  Ia memberi jawaban, "78", sepertinya ia asal jawab, entah benar atau tidak, urusan dia lah.

Ia cerita tentang fisiknya yang sekarang tambah gemuk dibanding dulu, aku hanya menanggapi ohhh.

Pernyataanku di dalam hati, emang sich, ketika kulihat perawakannya, perutnya sedikit buncit, perawakan orang yang sudah menikah... biasanya klo cowok dah nikah, berat badannya cenderung naik... teori pengamatanku selama ini aja se..meski ga mutlak seperti itu..hihihi... aku hanya senyum kecil di dalam hati.

Selanjutnya pertanyaan yang bisa ditebak, ia menanyakan statusku sudah menikah atau belum, dan aku menjawab sejujurnya, namun ketika aku tanya balik ke dia, ia mengaku, belum juga.  Aku diam dan tak menanggapi jawabannya, tapi melihat mimiknya dan matanya yang ketika bilang seperti itu tak berani melihatku tetapi melihat ke arah lain (hihihi, aku kok ga percaya ya.. sepertinya ia bohong...tapi aku kan ga punya bukti jika ia telah menikah... yang pasti laki-laki seumuran ia kala itu, normalnya sudah menikah...)

Ia kemudian menanyakan aku anak nomor berapa, aku balik tanya ia anak nomor berapa. Ia pun menjawab, "dua". 
"Berarti punya Kakak, kakak laki-laki atau perempuan?"
Ia mengatakan, "Perempuan". 
"Sudah menikah?" 
Ia mengatakan, "sudah". 
"Di mana tinggalnya?
"Di Kudus". 
Hmm, sepertinya ia asal jawab, benar atu tidak, entahlah.

"Eh, dari tadi ngobrol, aku ga tau siapa namamu, kenalkan, aku Andi", kata orang itu sambil mengulurkan tangannya.

Aku merapatkan kedua telapak tanganku dan tidak menjabat uluran tangannya, kemudian menyebutkan nama kecilku. dan ia pun kemudian menarik tangannya dan merapatkan kedua telapak tangannya sepertiku, tanpa bersentuhan.

Pada akhirnya, ia berhasil mendapatkan informasi mengenai namaku dan nomor HandPhone-ku. 

Tak lama kemudian bus berhenti di tempat makan, ia mengajakku turun untuk makan malam, dan aku mengatakan padanya bahwa ia sebaiknya lebih dulu turun, nanti aku menyusul.

Aku akhirnya turun dari bus untuk pergi ke toilet, setelah itu aku kembali ke bus. (Maaf, tak penuhi ajakan ia, aku tak terbiasa dengan orang asing dan aku tak ingin makan malam).

Tak lama aku dapat SMS dari orang yang namanya, Andi, yang isinya menanyakan mengapa aku tak turun dari bus dan aku menjawab bahwa aku turun ke toilet dan sudah kembali ke bus.

Ketika ia duduk kembali ke dalam bus saat bus akan segera diberangkatkan kembali, ia pun protes menyatakan bahwa ia sudah nunggu lama  tetapi aku tak datang juga. Aku meminta maaf karena memutuskan tak datang dan aku sudah makan malam. Akhirnya ia pun mengerti, meskipun ia jadi tak punya teman bicara ketika makan malam.

"Eh, besok aku ada dinas ke Pekalongan, naik bus juga hari senin malam, ikut yuks," ajaknya.

"Engga, makasih." jawabku.

"Ikutlah, nemenin aku, biar aku ada teman ngobrol, kita ngobrol sampai pagi" rajuknya.

Aku tersenyum kemudian menggelengkan kepala dan menjawab, "Tidak, aku banyak kerjaan".

"Yach, besok sepi dech jadinya." selorohnya.














Senin, 13 Mei 2013

Everyone deserves to get true love

Everyone deserves to get true love…
Setiap orang berhak untuk mendapatkan cinta sejati
Cinta sejati itu seperti apa?
Seperti yang kamu rasakan bahwa tanpa dia hidupmu tiada berarti

Seandainya yang pergi bisa datang kembali…
Ah, tak perlu kita berandai-andai…kita musti hadapi kenyataan….
Rasanya ditinggal pergi sahabat, kakak, anak, orang yang paling kita sayangi itu seperti apa sih?
Hanya diri kita sendiri yang bisa merasakannya…pahitnya…getirnya…

Ya, kamu adalah orang terkuat yang menyimpan semua cinta yang kamu punya untuk aku…
Dan mungkin kamu tak pernah tahu betapa menyakitkannya tanpa kamu,
Tetapi rasa sakit itu pantas untuk mengenang persahabatan
Andai kamu tahu…
Aku mau seseorang yang bisa jadi tempat cerita,
seseorang yang tidak menilai kesalahan yang aku buat...

Kamu tentu tahu, di saat kita jatuh cinta
kita akan melakukan apapun agar pasangan kita bahagia…
Kesempatan memang tidak datang dua kali.
Lakukan segala hal yang ada dengan sepenuh hati,
Agar tidak ada penyesalan…

Dan ketika pertemuan itu berujung pada perpisahan…
Janganlah kita menangisi apa yang sudah berlalu,
tersenyumlah bahagia karena hal-hal indah pernah terjadi di dalam hidup kita

Dan biarlah cinta itu bersemayam di dalam hati
biarkan ia terukir indah dan tak ada seorang pun yang bisa melarangnya
karena rasa cinta yang kamu miliki itu berasal dari Nya

maka nikmatilah…