Sabtu, 21 Juli 2012

Lebih Baik Dicintai daripada Mencintai

Lebih Baik Dicintai daripada Mencintai - kalimat yang pernah dilontarkan salah satu saudari ibuku (bibiku di Kudus) itu masih lekat dalam ingatanku. 20 tahun yang lalu, bukan waktu yang singkat. 

Sejak saat itu aku mulai belajar mengenal bagaimana dicintai dan mencintai antara pria dan wanita.

Dalam kamus pria tidak ada istilah belajar mencintai…pria adalah makhluk yang jatuh cinta, bukan belajar untuk mencintai…
Bagi Pria, mencintai berarti menyayangi, menghargai dan melindungi...Wanita adalah permaisuri…kebanggaan harga dirinya…
Para pria, tidak pernah tau bagaimana mengerti perasaan wanita secara benar…yang mereka tau adalah selalu berbuat yang terbaik untuk Wanita menurut akal mereka…
Wanita yang bijak adalah wanita yang jatuh cinta dengan pria yang terlebih dahulu jatuh cinta kepadanya…
Para wanita sebaiknya jangan memulai terlebih dahulu karena kalau sulit menjangkaunya, Wanita bisa menjadi begitu agresif…dan membuat Wanita semakin tak berharga di mata pria…
Wanita harus tahu bahwa Wanita didesain oleh sang pencipta untuk dicintai dan diperlakukan bak ratu…bukan menjadi seorang yang mengejar-ngejar pria…
Itulah beberapa kutipan kalimat yang sering kita dengar. Tentunya kalimat-kalimat bijak tersebut tercipta berdasarkan keadaan nyata yang paling banyak terjadi dikehidupan cinta antara pria dan wanita. Bukan menurut film-film apalagi sinetron.
Memang benar, telah terjadi perbedaan pendapat apakah wanita itu lebih baik mencintai atau dicintai. Sebagian wanita berkata, sekarang ini bukan lagi zaman Siti Nurbaya, wanita bebas berekspresi menurut apa mau mereka. Jadi wanita merasa nyaman jika mencintai daripada dicintai. Tapi apakah kalimat-kalimat bijak di atas dibuat hanya berdasarkan isapan jempol belaka?

Wanita, makhluk ciptaan berharga, yang diciptakan tidak lebih rendah maupun lebih tinggi dari kaum pria, namun sepadan.
Ada berapa banyak orang yang tahu tentang takdir sebagai wanita?! Jawabannya tidak banyak. Sebagai wanita, Wanita diciptakan dengan perasaan yang lebih berperan ketimbang akal dalam kehidupan sehari-hari.
Wanita tidak ditakdirkan untuk memberikan cinta, justru cinta adalah kebutuhan utama dari wanita. Namun, wanita ditakdirkan untuk memberi penghormatan dan pengertian pada pria.
Tidaklah heran mengapa kebanyakan kaum wanita pandai menelaah, ini adalah bagian dari kemampuan wanita untuk mengerti tentang sesuatu, untuk berempati terhadap sesamanya.
Ada sebuah ungkapan sederhana, namun mengandung kebenaran yang harus dipegang, jika ingin bahagia, dikatakan “cintailah sedikit, mengertilah banyak”. Kalimat itu berlaku untuk para wanita.
Dan untuk pria berlaku “cintailah banyak, jangan berusaha mengerti wanita (karena wanita memang sulit dipahami)”.
Wanita perlu mengerti prianya. Apa sebab? Karena Wanitalah yang dicintai. Dan kaum laki-laki berbuat untuk Wanita apa yang mereka anggap secara akal itu baik, bukan menurut perasaan mereka.
Ada banyak hal tidak sempurna dalam diri laki-laki yang sulit diterima kaum wanita. Namun dalam hal ini seberapa besar cintanya itulah yang menjadi ukuran. Wanita hanya diminta sedikit pengertian dan memberi kesempatan, bukan yang lain.
Oleh sebab itu, bagi wanita yang tidak mengerti, maka dia akan selalu berusaha mengubah karakter prianya agar menjadi ‘lebih baik’. Sayangnya, hal ini akan mengakibatkan kekecewaan yang besar, baik untuk sang wanita dan sang pria. Karena kaum adam cenderung merasa dirinya sudah ‘cukup’ baik sehingga tak ada yang perlu diubah. Ini yang sering kita sebut dengan gengsi laki-laki.
Dalam studi banyak kasus, jika Wanita seorang wanita yang mengharapkan jaminan kesetiaan, ketulusan, pengorbanan dan tanggung jawab berpuluh tahun kemudian dari kehidupan Wanita. Maka kemungkinan besar hanya akan Wanita dapatkan dari seorang pria yang penuh kesungguhan mencintai Wanita mulai saat ini.
Oleh karena itu, jika tidak ingin menderita karena cinta dan menyesal berkepanjangan maka jagalah baik-baik peran Wanita. Tunggulah sampai Wanita dicintai sepenuh hati. Dan cobalah mengerti dan hargai mereka. Karena Wanita adalah wanita yang dicintai, itu lebih bermakna bagi Wanita. Dan dimata laki-laki Wanita adalah permata kehormatannya karena ia mencintai Wanita.
Salah satu hal yang didambakan Wanita dalam suatu hubungan adalah mendapatkan cinta yang membuat Wanita merasa berharga di mata seseorang. Wanita tentu butuh rasa aman, merasa diinginkan, dan berharga, namun pada kenyataannya tidak satupun hubungan percintaan bisa berjalan mulus tanpa gangguan. Keyakinan bahwa pasangan akan melakukan apapun yang membahagiakan Wanita -karena ia mencintai Wanita- ternyata tak selamanya dapat dibuktikan. Oleh karena itu, pikirkan sejenak pertanyaan ini, "Apakah penting bagi Wanita untuk memberikan cinta kepada seseorang yang mencintai Wanita?" atau pertanyaan "Mana yang lebih penting, menjadi orang yang dicintai, atau mencintai diri sendiri dan orang lain?", atau "Mana yang sebenarnya lebih penting, dicintai atau mencintai?"

Dicintai 
Mungkin Wanita akan berkeyakinan, lebih baik dicintai, dan bukan mencintai. Keyakinan ini disebabkan, banyak orang merasa tidak dicintai saat masih anak-anak, dan orangtua dianggap tidak bisa menjadi contoh baik untuk anak-anaknya. Rasa haus akan cinta pun dilampiaskan saat beranjak dewasa, ketika Wanita percaya bahwa menjadi orang yang dicintai akan membuat Wanita merasa lebih baik. Akibatnya, Wanita percaya bahwa dengan dicintai Wanita akan memiliki perasaan terbaik tentang diri mereka sendiri. Hal ini tidaklah salah, namun pikirkan lagi, mengapa Wanita ingin diri Wanita terasa berharga bagi orang lain?
"Bisa jadi ini menjadi pertanda bahwa orang ini tidak menghargai diri sendiri, ia percaya bahwa satu-satunya cara untuk merasa berharga adalah ketika ada seseorang yang mengasihi dan mencintai dirinya," ungkap Dr Margaret Paul, PhD, pakar hubungan dan pernikahan, dalam artikelnya yang berjudul Which Works-Getting Love or Being Loving?.

Memang, setiap orang ingin merasa dicintai. Namun ketika Wanita hanya menuntut untuk dicintai, yang terjadi hanyalah hubungan sepihak. Pasangan jadi merasa tidak dihargai dan tidak dicintai. "Karena baik pria maupun wanita berada dalam posisi yang sama-sama ingin mendapatkan cinta, saat itu Wanita mungkin merasa telah memilih pasangan yang salah, dan akhirnya mengakhiri hubungan. Atau, berusaha lebih keras untuk mengendalikan cinta pasangan Wanita," ungkap Dr Margaret.

Selama  kita  (baik pria maupun wanita) tidak saling menghargai dan mencintai diri sendiri terlebih dahulu, kita akan terus mendapat kekecewaan karena merasa tidak dicintai oleh siapapun.

Mencintai
Dengan niat yang tulus untuk mencintai orang lain, kita belajar untuk bertanggung jawab untuk mencintai diri sendiri dan orang lain, serta bertanggung jawab atas perasaan kita. Dengan mencintai berarti kita belajar untuk mencurahkan perhatian, kasih sayang, dan menghargai orang lain. Tujuan kita menjalin hubungan tidak lagi mencari seseorang yang melulu memberi segala sesuatu untuk kita, tetapi juga memberikan apa yang kita miliki untuk dirinya. Kita melihat hubungan sebagai kesempatan untuk tumbuh, bermain, dan berbagi cinta dengan orang lain. 
Bila niat kita menjalin hubungan adalah untuk mencintai, kita tidak melihat hubungan sebagai cara untuk memenuhi kebutuhan kita, karena cinta tidak membutuhkan imbalan dari orang lain. Cinta sejati adalah memberi, mengasihi, memahami, dan bukan meminta.
Secara otomatis, ketika kita mencintai dan memberi cinta kepada diri sendiri dan orang lain, maka kita akan dicintai oleh banyak orang, tak terbatas pada pasangan kita saja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar